Bekerja di bengkel kini bukan lagi menjadi dominasi kaum pria. Emansipasi wanita yang dipelopori mendiang RA Kartini mendorong gadis muda ini untuk bekerja sebagai teknisi pencampur warna cat mobil.
Ada yang menarik di bengkel Body and Paint, Auto 2000 Sunter, Jakarta. Di bengkel perbaikan dan pengecatan khusus mobil Toyata ini, tampak seorang perempuan muda dengan cekatannya mencampur warna cat.
Meski berada di antara ratusan laki-laki yang bekerja di bengkel tersebut, Nisa’ul Awwaliyah terlihat membaur dengan teknisi lainnya dan tidak cangguh dalam menyelesaikan pekerjaaannya.
“Dari ratusan teknisi di bengkel kami, hanya Nisa yang perempuan, bahkan hampir di seluruh jaringan Auto 2000,” terang Suratman, Service Manager Auto 2000, Sunter, Jakarta.
Menurut Suratman, sangat sulit mencari teknisi seperti Nisa. Selain displin waktu dan bertanggung jawab pada pekerjaannya, Gadis berusia 20 tahun ini bisa menjadi pemacu bagi teknisi pria untuk meningkatkan kinerja.
Nisa mengawali kesehariannya dengan bangun untuk melaksanakan sholat subuh. “Setiap hari aku selalu berdo’a agar selalu diberikan kesehatan,” tutur wanita berjilbab warna putih ini.
Setelah membereskan pekerjaan sehari-hari di rumah, gadis muda lulusan STM Pembanguan ini berangkat kerja dari rumahnya yang berada di Kawasan Bintara, Bekasi, Jawa Barat.
Kemacetan lalu lintas menjadi sarapannya dan Nisa pun harus sampai di kantornya tepat pukul 08.00 WIB. “Aku biasakan datang ke bengkel 15 menit lebih cepat, untuk sholat dhuha dan persiapan kerja,” ujarnya.
Seragam model wearpack (terusan panjang) yang dikenakannya menjadi ciri khas dari seorang teknisi. Ia pun mulai menginventarisir kebutuhan untuk mencampur warna cat, seperti binder (campuran), pasta (biang) warna, stok cat dan tiner. Kemudian melihat daftar pesanan warna yang harus dibuatnya.
Dalam sehari Nisa dapat mencampur cat yang dipesan sekitar 5-15 warna. Satu warna dapat diselesaikan dalam waktu hanya 4 menit untuk mencampur warna unggulan konsumen saat ini, yaitu warna putih. Namun untuk sampai cocok dengan warna kendaraan, gadis yang suka membaca ini memerlukan waktu 20 menit.
“Warna mutiara yang membutuhkan waktu 2 jam untuk hasil maksimal,” ungkapnya.
Pekerjaan selanjutnya menyerahkan warna cat yang dibuatnya ke teknisi pengecatan. Nisa juga diharuskan melakukan pekerjaan pengecatan jika dibutuhkan.
Membuat laporan adalah pekerjaan terakhirnya. Tepat pukul 17.00 WIB, Nisa harus melanjutkan perjuangannya untuk menuju kampus yang berada di Darmawangsa, Jakarta Selatan atau yang di Bekasi Utara. Gadis ini tercatat sebagai mahasiswa psikilogi semester 2 Universitas Bhayangkara Jakarta.
Skuter matik yang dibelinya secara kredit dengan setia menemani perjuangannya hingga kembali ke rumah pada pukul 22.00 WIB, terkadang sampai pukul 24.00 WIB.
Rasa letih yang dirasakan untuk mengapai cita-cita, hilang secara perlahan ketika ia memejamkan matanya. Semangat yang dikobarkan teknisi wanita muda ini mampu menggerus stigma sosial tentang emansipasi wanita, dengan apa yang selalu diperjuangkan oleh para Kartini masa kini.
Wah adik kelasku iki...sukses selalu auto2000 !
ReplyDeleteaamiin..... semoga anda juga selalu sukses.
Delete